Politikus Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean
menyebut, bakal Capres Partai NasDem Anies Baswedan telah merusak prinsip
demokrasi Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Ferdinand lantaran Anies
Baswedan menyinggung Pilkada 2017 DKI Jakarta yang melibatkan antara Anies
Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Sebelumnya, Anies Baswedan berbicara terkait politik
identitas saat menghadiri forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi
media massa di Surabaya yang diselenggarakan Partai NasDem.
Anies Baswedan mengatakan politik identitas tak bisa
dihindari lantaran setiap calon yang bersaing selalu punya identitas yang
melekat pada dirinya.
Anies lantas bercerita tentang apa yang terjadi pada
Pilkada DKI 2017, di mana kala itu yang bersaing adalah paslon dengan latar
belakang beda agama. Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno melawan Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.
"Yang terjadi pada 2017, calon yang bersaing
agamanya berbeda. Maka identitasnya yang terlihat adalah agama. Itu akan terus
terjadi selama calonnya punya identitas berbeda, baik gender, suku, maupun
agama," jelas Anies.
Oleh sebab itu, kata Anies, penting bagi tiap calon
yang bersaing dalam pemilu untuk memiliki kedewasaan setelah pemilu selesai.
Dia juga tidak masalah jika kemudian ada yang tidak menyukai dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar