Capaian investasi kepemimpinan Jokowi di luar Pulau
Jawa cukup berhasil. Hal tersebut berkat komitmen orang nomor satu di Indonesia
tersebut dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Nusantara.
Pemerataan pembangunan melalui berbagai investasi
ini bertujuan agar pembangunan tidak lagi Jawa Sentris namun menjadi Indonesia Sentris.
Di era Jokowi pembangunan tersebar merata dari Sabang hingga Merauke tersentuh
oleh berbagai pembangunan.
Menteri Investasi sekaligus Badan Koordinator
Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan sejak masa kemerdekaan,
realisasi investasi Indonesia berpusat di Pulau Jawa. Atas dasar itu, Jokowi
menggenjot pembangunan khususnya di wilayah luar Jawa agar investasi dapat
merata.
“Sejak Indonesia merdeka, investasi di Pulau Jawa
lebih banyak. Karena itu Bapak Presiden Jokowi membangun Indonesia Sentris.
Membangun Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sehingga bisa mewujudkan pemerataan
investasi,”
Pada realisasi investasi Indonesia di tahun 2021,
Penanaman Modal Asing (PMA) paling banyak ada di wilayah-wilayah luar Jawa.
Indonesia menerima investasi luar Jawa mencapai Rp 901 triliun.
“Dari 900,1 triliun tersebut Foreign Direct
Investment kita itu sekitar 50,4 persen. Sementara sebaran investasi di luar
Jawa 52 persen dengan nominal Rp 468,2 triliun dan di Jawa 48 persen atau Rp
432,8 triliun,” terangnya.
Pada tahun 2022, Jokowi kembali berhasil
merealisasikan capaian investasi fantastis di wilayah-wilayah luar Jawa. Dari
lima provinsi teratas, Sulawesi tengah menempati posisi pertama dengan nominal
5,1 miliar USD, disusul Jawa Barat (Jabar) 4,6 miliar USD, Maluku Utara 3,3
miliar USD, DKI Jakarta 3,1 miliar USD dan Riau 2,5 miliar USD.
Besarnya investasi Indonesia berdampak pada
stabilitas ekonomi di tengah krisis global dan ancaman resesi yang menghantui
negara-negara di dunia. Jokowi berhasil menekan laju inflasi Indonesia hingga
jauh lebih baik dibanding negara-negara dunia. Bahkan jika disandingkan dengan
negara G20, laju inflasi Indonesia menjadi salah satu yang terendah.
0 komentar:
Posting Komentar