Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus berupaya menggalakkan pendalaman dan inklusi pasar keuangan serta investasi berkelanjutan.
Pemuda merupakan salah satu tombak kemajuan dari suatu negara, Pemerintah giat memberikan semangat kepada Pemuda untuk sukses Investasi di usia Muda
Upaya tersebut dilakukan guna mendorong semangat generasi muda untuk berinvestasi secara berkelanjutan di pasar keuangan domestik. Dengan demikian, investasi menjadi sebuah kebiasaan yang menguntungkan.
Namun, untuk meningkatkan manfaat investasi, baik bagi diri sendiri maupun perekonomian nasional, investor muda perlu dibekali dengan pemahaman produk. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang perkembangan produk di pasar keuangan global maupun domestik saat ini serta produk keuangan yang sejalan dengan arah pembangunan ekonomi nasional, yakni sustainability.
Untuk diketahui, pemerintah telah mengeluarkan produk keuangan yang mengusung konsep sustainability dalam bentuk keuangan hijau dan berkelanjutan serta produk keuangan syariah.
Dengan pemahaman komprehensif atas kedua kelompok produk investasi tersebut, kuantitas dan kualitas investor ritel di Indonesia diharapkan dapat meningkat.
Dalam upaya memberikan literasi keuangan kepada generasi muda, BI bersama Kemenkeu, OJK, dan LPS, kembali mengadakan webinar Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) yang diselenggarakan selama Agustus 2022. Adapun tema yang diusung adalah “Mari Bersama Membangun Negeri dengan Menjadi Investor di Negeri Sendiri.”
Pada webinar pertama Like It yang dilaksanakan pada Jumat (12/8/2022), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa acara tersebut merupakan wujud sinergi keempat lembaga dalam mendukung pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan.
Berdasarkan data yang dihimpun BI, terdapat 9,1 juta investor ritel pada Juni 2022. Jumlah ini meningkat jauh dibanding pada Desember 2019 yang hanya berjumlah 2,5 juta investor. Tak hanya itu, sebanyak 59,4 persen dari total keseluruhan investor adalah generasi muda berumur di bawah 30 tahun.
Meski demikian, jumlah tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah investor ritel di negara lain. Potensi pasar investasi ritel di Indonesia juga dinilai masih besar sehingga bisa dikembangkan lagi.
Pada kesempatan sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong pendalaman pasar keuangan. Upaya tersebut berupa pengembangan instrumen keuangan yang inovatif, seperti instrumen keuangan ritel dan tematik, termasuk pengembangan instrumen keuangan hijau.
Selain itu, lanjut Sri, pemerintah juga terus berupaya melakukan pendalaman dan inklusi pasar keuangan bagi para investor individual di Indonesia, terutama pada investasi ritel dengan modal kecil mulai dari Rp 1 juta.
Pemilihan tema tersebut dilandaskan pada semangat untuk mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berinvestasi di pasar keuangan secara berkelanjutan. Melalui upaya tersebut, investasi diharapkan dapat menjadi kebiasaan yang bermanfaat dan bisa mendukung pembiayaan pembangunan Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar