Menaikan harga BBM merupakan hal yang tidak mudah, banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan agar tidak terjadi dampak yang buruk bagi keuangan negara ini. Suatu saat harga BBM Subsidi akan naik namun tetap akan mempertimbangkan kesanggupan nilai beli masyarakat, hal ini sebagai bagian dari mempertahankan keseimbangan gejolak ekonomi negara yang terus bergejolak.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga pertalite dan solar. Pasalnya, subsidi BBM yang mencapai Rp502 triliun telah membebani APBN.
Pemerintah akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini. Jadi pemerintah sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian karena harga BBM kita termurah sekawasan dan itu beban untuk APBN. Memutuskan kebijakan harga BBM, termasuk menaikkan harga di tengah kondisi ekonomi global yang sedang tak menentu seperti sekarang ini tidak mudah. Pasalnya, keputusan menaikkan harga BBM bisa membuat inflasi melonjak, menekan daya beli masyarakat yang pada ujungnya bisa membuat pertumbuhan ekonomi lesu.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan subsidi BBM dan energi belakangan ini memang membengkak jadi Rp502 triliun. Meski demikian pemerintahannya masih menahan diri untuk tidak menaikkan harga BBM.
Hal itu ia lakukan karena khawatir kenaikan harga BBM subsidi, pertalite maupun solar, akan membuat inflasi meledak. Ini ada hitungan risiko, Kalau kita biarkan sesuai dengan harga pasar dan keekonomian, inflasi kita juga bisa meledak.
0 komentar:
Posting Komentar