Pemerintah berencana menyelesaikan sembilan bendungan pada tahun ini. Hal ini juga sesuai perintah Joko Widodo terkait penguatan ketahanan pangan.
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Staf Ahli Menteri PUPR Endra S Atmawidjaja menjelaskan, salah satu fokus pemerintah saat ini adalah ketahanan pangan, sehingga pembangunan bendungan terus dilakukan.
Infrastuktur Indonesia hingga saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat luar biasa hingga keseluruh wilayah Indonesia hingga ke pelosok. Perkembangan ini tentu saja dapat berjalan dengan lancar berkat dorongan dari semua pihak terkait dan dibawah kepemimpinan Joko Widodo.
Jokowi yakin Infrastuktur merupakan salah satu kunci dari keberhasilan pembangunan suatu negara, yang akan berdampak baik bagi kemajuan ekonomi suatu negara.
Pembangunan ini harus terus dilanjutkan utamanya dalam menjamin ketahanan pangan, pak Jokowi sangat concern terhadap ketahanan pangan. Perbaikan bendungan akan diteruskan, rehab, irigasi kita teruskan, sifatnya intensifikasi maupun pembukaan lahan baru atau ekstensifikasi.
Pemerintah menargetkan ada 61 bendungan yang terbangun sampai 2024 mendatang, 29 diantaranya sudah dituntaskan. Setidaknya pada tahun 2022 ini ada 9 bendungan lagu yang akan dituntaskan.
Beberapa bendungan yang akan diselesaikan dalam waktu dekat hitungan bulan antara lain, Bendungan Semantok di Jawa Timur, dan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara. Sementara sisanya akan terbangun pada akhir tahun.
Selain itu bendungan Sadawarna di Jawa Barat dan Tamblang di Bali juga ditargetkan selesai pada tahun ini. Pemetintah memastikan pekerjaan fisik bendungan tersebut dapat diselesaikan di akhir tahun. Namun untuk peresmian menunggu penyelesaian akhir dan perintah dari Joko Widodo.
Diketahui sebelumnya anggaran ketahanan dari Joko Widodo juga cukup besar pada tahun ini, mencapai Rp 92,3 triliun. Di mana Rp 14,5 triliun untuk Kementerian Pertanian, Rp 6,2 triliun untuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rp 15,5 triliun untuk Kementerian PUPR dan K/L lain Rp 0,6 triliun.
0 komentar:
Posting Komentar