Ganjar Pranowo
memastikan bahwa pelayanan investasi di Jateng mudah, murah, dan cepat sehingga
bisa menarik lebih banyak investor. Saya kira yang paling penting bagaimana
proses investasi yang ada di daerah itu mudah, murah, cepat. Tentu kerja sama
antardaerah dengan melihat potensi market Indonesia yang juga gede, itu juga
mesti menjadi pertimbangan.
Ganjar sepakat
dengan arahan Jokowi, khususnya terkait kemudahan pelayanan investasi. Jawa
Tengah siap memberikan layanan terbaik.
Mantan anggota
DPR RI ini menegaskan bahwa persoalan terkait pungutan liar, perizinan
dipersulit dan semacamnya, tidak boleh terjadi di Jateng. Di sisi lain,
dukungan ketersediaan lahan juga diberikan dengan tidak terpaku pada kawasan
industri saja.
Ganjar
menyampaikan, Di kabupaten/kota kan sebenarnya ada industri pariwisatanya yang
bisa tumbuh, terus kemudian yang memang lebih banyak labor intensive ya itu
juga mesti kita jaga agar komunikasi baik, orang senang, agar mereka juga
mendapatkan perhatian maka kondusifitas yang hari ini mesti dijaga.
Berdasarkan data
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jawa Tengah,
tercatat realisasi investasi mengalami peningkatan setiap tahun. Pada 2016
realisasi investasi mencapai Rp38,18 triliun, 2017 tercatat Rp51,54 triliun,
2018 menjadi Rp59,27 triliun, 2019 berkembang hingga Rp59,50 triliun.
Pada 2020,
akibat COVID-19 investasi turun menjadi Rp50,24 triliun. Kemudian, Pada 2021
merangkak naik menjadi Rp52,71 triliun, dan pada 2022 sampai Triwulan III
Rp44,99 triliun.
Pada 2022 ini,
tercatat dari Triwulan I hingga IIII, penanaman modal asing (PMA) mencapai
Rp26,82 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp18,17 triliun,
dengan total Rp44,99 triliun. Dengan jumlah 14.704 proyek dan serapan pekerja
hingga 170.757 orang.
0 komentar:
Posting Komentar