Ganjar Pranowo
membagi resep hidup bahagia di depan karyawan Dinas Pertanian dan Perkebunan
Provinsi Jawa Tengah. Politisi PDI Perjuangan ini meminta para karyawan untuk
tidak sering mengeluhkan aktivitasnya sehari-hari jika ingin bahagia hidupnya.
"Ikhlaslah
dalam bekerja. Jika ingin merasakan bahagia, aja seneng sambat (jangan suka
mengeluh). Harus berani dan jangan takut. Saya sering mengundang ustaz untuk
ngandhani (menasehati) itu untuk menjaga rasa, karena rasa itu sama. Kalau
diingatkan itu kita akan selalu kelingan. Jagalah kekompakan, ikhlas, lillahi
ta’ala,”.
Sementara itu,
dalam tausiahnya, dosen UIN Walisongo Fahrurrozi menyebutkan, jika jabatan yang
Allah SWT berikan kepada para karyawan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi
Jawa Tengah harus menjadi pengabdian. Sedangkan kantor, harus menjadi hamparan
sajadah, sehingga dapat merasakan pekerjaan itu sebagai ibadah.
“Ibadah itu bisa
di tempat bekerja. Kerja jangan diniati nyari duit. Tidak usah diniati saja
pasti digaji. Sehingga, duitnya didapat, berkahnya juga. Untuk itu, janganlah
mengeluh setiap apapun. Dengan melihat orang lain, dan membandingkannya, ia
tidak akan pernah bahagia, mau di dinas atau bagian apapun,”.
Jika orang itu
bahagia, kata dia, akan selalu bersyukur, bekerja pun akan maksimal dan terasa
nikmat. Misalnya ketika sedang berkendara menunggu lampu hijau menyala.
Hitungan 100 detik, jika tidak mengeluh dan memanfaatkannya dengan mendengarkan
musik, baca shalawat atau dihadapi dengan bahagia, akan terasa cepat.
Berbeda dengan
menunggu lampu hijau 100 detik sambil menggerutu, mengeluh atau bahkan dengan
mengumpat, menyalahkan sana sini, Waktu 100 detik akan dirasa sangat lama.
Meski sama-sama menghadapi satu masalah, akan terasa berbeda karena cara
menyikapinya berbeda.
Faman ya’mal
misqala zarratin khayran yarahu, wa man ya’mal misqala zarratin syarran yarahu,
siapapun yang melakukan perbuatan baik sekecil apapun pasti akan menikmati
balasannya, demikian juga siapapun yang melakukan kejahatan, pasti akan
mendapatkan sanksinya. Inilah puncak keadilan. Kita bisa maknai, sapa nandur
bakal ngunduh. Kesepian tanpa kekasih, cukup sekian terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar