Jokowi
memberikan arahan kepada seluruh pelaku usaha dan perbankan, serta kepala
daerah se-Indonesia terkait kebijakan negara dalam menyikapi kondisi
perekonomian nasional pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2022.
Jokowi kembali
menegaskan ihwal perhelatan G-20 di Bali beberapa waktu lalu bahwa seluruh
kepala negara yang hadir menyatakan kondisi perekonomian dunia tidak dalam
keadaan bagus. Terlebih memasuki periode perkiraan resesi ekonomi 2023.
Kepala daerah
pun diimbau untuk kembali menyusun strategi bersama pemerintah pusat untuk
membangkitkan geliat perekonomian nasional, meskipun Indonesia tidak termasuk
negara yang mengantre bantuan dari Bank Dunia atau IMF.
Menyikapi arahan
Jokowi, kepada Ganjar Pranowo yang hadir langsung di Jakarta Convention Center
(JCC) Senayan mengatakan, instruksi yang disampaikan Jokowi untuk seluruh
kepala daerah dan stake holder sudah sangat jelas tujuannya, yakni gotong
royong membangkitkan ekonomi nasional.
BI mencatat,
pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan III tahun ini sebesar 5,72 persen.
Dengan tingkat pertumbuhan ini, level PDB nasional secara kumulatif sampai
triwulan III berada 6,6 persen di atas level kumulatif triwulan I-III tahun
2019.
Sementara untuk
pertumbuhan ekonomi daerah hingga Triwulan III tahun 2022, Provinsi Jawa Tengah
berhasil tumbuh hingga 5,37 persen dan hanya terpaut sedikit dari pertumbuhan
ekonomi nasional.
Untuk lebih
menggalakkan perekonomian daerah, salah satu upaya yang dilakukan Ganjar adalah
dengan meciptakan iklim investasi yang mudah, murah dan lancar di Jawa Tengah
agar investor datang berbondong-bondong. Sebab investasi juga didorong Jokowi
ke kepala daerah untuk menumbuhkan ekonomi nasional.
Tak hanya itu,
Ganjar juga telah menyiapkan skema peningkatan ekonomi yang telah disusun
bersama dengan pemerintah pusat dan BI. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan
gairah perekonomian Jawa Tengah.
Ganjar
menjelaskan, Desainnya kita dituntut untuk ekonomi kita harus semakin
berdikari, tidak lagi bergantung pada banyak negara. Relasi antar negara perlu
dikembangkan itu iya, tetapi sekarang kemampuan dalam negeri butuh mendapatkan
perhatian lebih utama termasuk SDM.
0 komentar:
Posting Komentar