Ganjar Pranowo terus
menggenjot investasi di wilayahnya. Terbukti, sejak kepemimpinannya, investasi
Jawa Tengah mengalami peningkatan dibanding sebelumnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri mengatakan,
berdasarkan catatan dinasnya, realisasi investasi mengalami peningkatan setiap
tahun. Pada 2016 realisasi investasi mencapai Rp38,18 triliun, 2017
tercatat Rp51,54 triliun, 2018 menjadi
Rp59,27 triliun, 2019 berkembang hingga Rp59,50 triliun. Pada 2020, akibat
Covid-19, investasi turun menjadi Rp50,24 triliun. Pada 2021 merangkak naik
menjadi Rp52,71 triliun, dan pada 2022 sampai Triwulan III Rp44,99 triliun.
Pada 2022 ini, tercatat dari
Triwulan I hingga IIII, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp26,82 triliun,
dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Rp18,17 triliun, dengan total Rp44,99 triliun. Dengan jumlah 14.704
proyek dan serapan pekerja hingga 170.757 orang.
Ratna mrngakui, jika melihat
data realisasi dari 2016-2022, memang pernah naik di 2019 dan turun pada 2020
akibat Covid-19. Tapi kan sekarang pergerakannya naik lagi. Jadi kalau average
(rata-rata) meningkat,” kata Ratna, saat ditemui di sela-sela acara Central
Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022, di Gumaya Hotel Kota Semarang.
Menurutnya, peningkatan
realisasi investasi yang terjadi pernah sampai 32 persen, dan sekarang ini 17
persen. Dia menilai, hal itu bergerak fluktuatif. Tapi paling tidak, tren yang
positif itu berbanding lurus dengan komitmen dan integritas yang dipegang erat
gubernur.
Ditambahkan, kepeminatan investasi
tertinggi di Jateng adalah manufaktur, properti, energi, dan infrastruktur.
Pemprov Jateng juga terus optimistis jika perkembangan investasi berpeluang
meningkatkan ekonomi di Jateng.
Ganjar membeberkan, ada 10
negara asal yang berinvestasi di Jateng, yakni Jepang, Korea Selatan,
Singapura, Tiongkok, Hongkong, Amerika Serikat, Swis, Samoa Amerika, Malaysia,
dan Taiwan. Kita selalu mencoba untuk mengundang calon investor atau investor
yang sudah ada, untuk memberikan gambaran seperti apa khususnya investasi. Dua
tahun terakhir memang tidak enak, tapi di 2021 setidaknya ada enaknya. Kita
masih lumayan.
Pihaknya bersama Bank
Indonesia, hingga Kadin mencoba mencari format dan menawarkan potensi maupun fasilitas
yang ada, dan lainnya. Sehingga di tengah situasi yang sulit ini ya, ayo kita
gerakkan kekuatan di Jateng untuk kontribusi di nasional.
Salah satu investor asing,
Direktur PT Hua Hong Home Art Share Indonesia, Yan Zi Zhong mengaku puas dengan
berinvestasi di Jawa Tengah. Sebab, lokasinya yang strategis. Lokasi perusahaan
yang bergerak di produksi bingkai foto atau frame ini berada di Kaligawe Kota
Semarang. Rencananya, mereka juga akan mendirikan perusahaan di kawasan
industri di Batang.
0 komentar:
Posting Komentar