Ganjar Pranowo
terus mendorong upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan sampai di tingkat
kabupaten/ kota maupun desa. Hal itu disampaikannya seusai pembukaan perayaan
Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022, di Surabaya.
Tentu perjuangan
yang tidak boleh berhenti. Tidak boleh lelah dan harus terus-menerus dilakukan.
Maka, dulu kalau lima tahun masa jabatan saya periode pertama kita kasih contoh
dari pemprov, dan sekarang periode kedua kita tularkan ke kabupaten/ kota.
Menurutnya,
upaya itu bukan hal yang mudah. Namun, secara perlahan banyak kabupaten/ kota
yang mulai mereplikasi kebijakan Pemprov Jawa Tengah dalam memberantas tindak
korupsi. Tapi itu sulit. Tapi, alhamdulillah banyak yang oke tapi ada yang
melanggar. Dan, yang melanggar itu tentu cerita menyedihkan.
Politikus
berambut putih itu menambahkan, kendala-kendala yang dihadapi tidak menjadi
jalan buntu. Maka, perlu pelaku, pengawasan publik, membangun sistem, dan
kontrol secara terus-menerus. Tidak mudahnya membangun komitmen itu, maka aktor
menjadi penting, pengawasan publik menjadi penting, membangun sistem menjadi
penting, dan kontrol terus menerus.
Untuk saat ini,
di Jawa Tengah sudah ada 29 desa di 29 kabupaten/ kota yang masuk dalam
penilaian antikorupsi oleh KPK RI. Ke depan, Ganjar terus mendorong seluruh
desa yang ada di Jawa Tengah menjadi desa antikorupsi.
Nanti kita akan
dorong seluruh desa, wajib hukumnya. Kita kasih batas waktu. Beri guide dan
tinggal meniru, intinya tinggal butuh mau saja. Terpenting, bagi Ganjar,
Hakordia tidak hanya sebuah perayaan belaka. Tapi perlu ada tindakan nyata.
Hakordia tidak
cukup hanya dirayakan saja. Tapi harus dieksekusi dan ditindaklanjuti.
Pemerintah harus mampu memberikan pelayanan mudah, murah, dan cepat. Dan,
masyarakat juga jangan nyogok. Kalau ada yang mempersulit laporkan saja.
0 komentar:
Posting Komentar