Politik jangan
sampai memisahkan persahabatan sesama anak bangsa karena sebenarnya perbedaan
itu indah. Demikian diungkapkan Ganjar Pranowo dalam kegiatan Kemah Dialog
Budaya dan Penanggulangan Tekad Laku Kerja Menuju Indonesia Bahagia.
Acara tersebut
juga disiarkan langsung Radio Gemilang 96,8 FM dan media sosial Radio Gemilang.
Kita ini cuma melakukan tradisi politik lima tahunan, loyalitasnya itu
sebenarnya hanya lima tahunan karena setelah itu bisa diusung partai lain,
kecuali dia punya ideologi, punya pilihan,” jelasnya.Lebih lanjut Ganjar
mengatakan, menjadi seorang Gubernur hanya sebuah mandat.”Maka saya tulis di
Facebook, Twitter saya, ‘Tuanku Rakyat’. Boleh setuju boleh tidak, dibully juga
tidak apa-apa saya pokoknya itu statement hati saya.
Di kesempatan
yang sama, Ketua Kemah Budaya Edy Nasri mengatakan hasil diskusi akan digunakan
membangun masyarakat, dan pesertanya seluruh masyarakat Jawa Tengah.”Kami
berharap di daerah-daerah lain bisa dilakukan suatu acara bentuknya apapun.
Kalau di sini dengan bentuk Kemah Budaya Menuju Indonesia Bahagia, harapannya
hasil diskusi kami di sin bisa membangun masyarakat secara menyeluruh,bukan
hanya mengenai Pilpres, Pileg dan pemilihan lainnya. Tetapi kita lebih
menekankan ke depan bagaimana membangun bangsa ini menyadari bahwa ini menjadi
suatu tanggung jawab NKRI menjadi hal paling utama.
Selain
menghadirkan Ganjar Pranowo, sebagai narasumber lain dalam dialog budaya
tersebut, yakni Pemerhati Budaya RD Antonius Banu Kurbianto, Gus Umar Fayuni
dan Budayawan Triyanto Triwikromo.”Pemimpin dimanapun juga kriteria yang paling
awal yang harus dinilai adalah apakah sosok tersebut sosok yang lebih
kerahmatan dibanding yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar