Jokowi menggandeng Korea Selatan untuk berinvestasi dalam percepatan produksi mobil listrik, Jokowi optimis Indonesia akan menjadi negara dengan produksi kendaraan unggulan di dunia.
"Dalam pertemuan dengan Presiden Yoon, secara khusus saya mendorong kerja sama investasi dari Korea terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia termasuk proyek industri baterai terintegrasi dengan pertambangan dan industri baja otomotif untuk kendaraan listrik," ujar Jokowi dalam keterangan persnya.
Korsel telah berinvestasi di Indonesia dalam beberapa tahun ke belakang untuk industrik kendaraan listrik, ini termasuk produksi baterai dan mobil listrik.
Pada Maret lalu Jokowi meluncurkan Ioniq 5 di pabrik Hyundai di Bekasi yang dikatakan sebagai mobil listrik pertama buatan Indonesia.
Sebelumnya, pada Juli 2021, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, mengumumkan bakal membangun produksi baterai menggunakan investasi US$1,1 miliar. Pabrik ini diprediksi selesai pada 2023 dan pada semester pertama 2024 akan memproduksi baterai untuk mobil listrik Hyundai dan Kia.
Jokowi dalam siaran resmi juga mengungkap investasi Korsel di sektor industri baja otomotif buat kendaraan listrik.
"Saya menyambut baik penandatanganan MoU antara Kementerian Investasi dengan POSCO Korea dan Krakatau Steel Indonesia terkait investasi di bidang industri baja otomotif untuk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara dengan nilai keseluruhan investasi mencapai USD6,37 Miliar dan akan menyerap lebih dari 58 ribu tenaga kerja" kata Jokowi.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang mendampingi Jokowi di Korsel mengungkap Hyundai Motor Group tertarik berinvestasi di ibu kota baru Nusantara dan melakukan ekspansi mobil listrik serta RND di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar