Jumat, 08 Juli 2022

Jokowi Pastikan Dampak Kenaikan Harga Gandum tidak pengaruhi Industri Makanan RI

 


Pertikaian antara Rusia dan Ukraina menjadi petaka bagi beberapa negara di dunia, pasalnya 40% pasokan gandum dunia berasal dari kedua negara ini.


Sehingga banyak negara yang kekurangan bahan makanan, yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga komoditas pangan akibat dampak pertikaian negara ini.


Presiden Jokowi menjelaskan kalau perang Rusia-Ukraina begitu berdampak pada harga komoditas pangan. Di Ukraina ada stok gandum waktu berkunjung kesana Jokowi bertanya langsung ke Presiden Zelenskyy berapa stok yang ada di Ukraina. 22 juta ton. Stop gak bisa dijual. Kemudian ada panen baru ini, 55 juta ton artinya stoknya sudah 77 juta ton Namun ditengah gejolak permasalahan pangan ini.


Jokowi mengatakan Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan  utamanya beras yang tidak mengalami kenaikan, Indonesia dipastikan tetap aman dan tidak terepengaruh, pasalnya Indonesia merupakan negara yang memiliki pasokan bahan pangan lokal yang melimpah. Selain harganya stabil, Jokowi menyebut bahwa Indonesia sudah tiga tahun tidak impor beras karena petani masih berproduksi sehingga stoknya selalu ada dan mencukupi.


Melihat masyarakat yang tidak mau harga pangan naik, Jokowi mengingatkan bahwa pentingnya kemandirian pangan. Pejabat daerah diminta memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk menanam kebutuhan pangan sehari-hari. Pada kondisi sulit seperti ini kita dituntut untuk bisa berfikir kreatif dan juga bisa memanfaatkan lahan untuk bisa berkebun mandiri sebagai salah satu cara dalam menjaga bahan pangan tetap ada.


#IndonesiaHEBAT

0 komentar:

Posting Komentar