Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan kapal selam KRI Ardadedali-404 serta KRI Alugoro-405 dilibatkan dalam Latihan Peperangan Laut Khusus di Surabaya, Jawa Timur, 4-18 Juli 2022.
Latihan ini upaya meningkatkan kemampuan perwira Kopaska dalam menganalisa, mengevaluasi serta merumuskan konsep operasi pada tingkat Satgas Peperangan Laut Khusus.
Dalam pelaksanaan latihan, para peserta menjalani latihan di Pusat Kopaska dan Satuan Kopaska Koarmada II.
Kemudian dilanjutkan dengan manuver lapangan di Pasir Putih, Banongan Situbondo dan sekitarnya serta melibatkan KRI Ardadedali-404 dan KRI Alugoro-405 yang didukung dari Satuan Kapal Selam Koarmada II.
Latihan harus dilakukan, Lantaran tingginya tingkat kesulitan dan risiko yang harus dihadapi, personel yang terlibat dalam kegiatan ini benar-benar harus memahami standar operasi prosedur (SOP) yang ada. Misalnya dengan melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang baik antara prajurit Kopaska selaku infiltran dengan personel dari kapal selam selaku pengawak alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Satuan khusus milik TNI-AL ini berkedudukan langsung dibawah Koarmada, dan bertanggung jawab langsung kepada KSAL.
Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk membantu pemerintah Indonesia dalam penyelesaian masalah Irian Barat.
Semboyan korps Kopaska adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi."
Pemikiran untuk membentuk Kopaska berasal dari Presiden Soekarno, dan baru terealisasi menjelang Operasi Trikora untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda.
Kopaska bersifat misterius, tidak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaannya, tetapi dikenal sebagai satuan yang standar latihannya sangat berat. Hal ini dilakukan untuk menciptakan personel TNI yang berkualitas unggul, guna menghindari kerugian baik personel maupun materil.
#JayalahNKRI
0 komentar:
Posting Komentar