Senyum bahagia
mengembang dari sejumlah warga di Jawa Tengah yang mendapat bantuan rumah dari
Ganjar Pranowo. Program “Tuku Lemah Oleh Omah” benar-benar mampu mewujudkan
impian warga untuk punya rumah tanpa DP, tanpa angsuran.
Program bantuan
rumah dengan sistem susun panel pasang baut itu selain untuk komunitas, juga
untuk perorangan. Ini untuk membantu warga yang sudah berkeluarga, belum punya
rumah, serta terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Makmur, salah
seorang penerima bantuan di Desa Tambi, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten
Pemalang mengaku pembangunan rumah sesuai dengan harapan. Ia hanya bermodal
tanah, lalu dibangunkan rumah senilai Rp35 juta dari Pemprov Jawa Tengah.
Ditambah Rp1,8 juta padat karya.
Ditambahkan,
selain ditinggali bersama istri dan anaknya, saat ini rumahnya juga bermanfaat
untuk keperluan organisasi. Tiap sebulan dua kali dibuat kumpul atau rapat,
karena aktif di GP Ansor dan Banser. Ada 30 orang yang biasa ikut kegiatan di
sini.
Kebahagiaan juga
dirasakan Lili Holiyah, warga Desa Tambi yang lain. Memiliki rumah adalah
impiannya sejak menikah 2015 silam, apalagi ditambah kehadiran buah hatinya.
Awal saya nikah tahun 2015, masih tinggal bersama orang tua. Ingin punya rumah
sendiri karena sudah punya anak. Tapi saya hanya bekerja bikin wig (rambut
palsu), dan suami merantau di Jakarta.
Di Desa Tambi,
ada sebanyak 17 penerima bantuan program tersebut. Masing-masing rumah dapat
didesain sesuai dengan kemampuan swadaya masyarakat. Bukan hanya di Pemalang,
bantuan yang bergulir sejak 2020 itu juga menyasar ke warga kurang mampu di
Kabupaten Wonosobo, khususnya Desa Bejiarum, Kecamatan Kertek.
Sebagai
informasi, dari data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi
Jateng, program bantuan “Tuku Lemah Oleh Omah” mulai dilaksanakan sejak 2020
lalu. Pada 2020 ada 200 unit rumah, 2021
ada 186 unit rumah, dan 2022 dibangun 253 unit rumah. Rencananya pada 2023,
pemprov akan membangun 615 unit rumah.