Kader PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyatakan
Anies Baswedan tidak akan bisa lepas dari cap Bapak Politik Identitas. Dia
bahkan menyebutkan Anies Baswedan menang di Pilkada DKI Jakarta 2017 karena isu
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Enggak bisa (lepas dari cap Bapak Politik
Identitas). Dia menang karena SARA, ujaran kebencian, fitnah, bahkan teror.
Kurang apa itu," Ruhut
Menurut Ruhut, pendukung Anies bahkan jauh dari
nilai-nilai Pancasila. "Ada pendukungnya (Anies) bilang, kalau kami punya
calon kalah, Jakarta terbakar," kata dia. Selain itu, mantan kader
Demokrat itu juga menyebutkan saat ini yang mendeklarasikan diri sebagai
pendukung Anies Baswedan terdiri dari kelompok yang jualan agama.
"Lihat yang deklarasi dukung Anies, mantan
teroris, mantan Hizbut Tahrir, FPI, PA 212, yang kerjanya dan modalnya jualan
agama," lanjutnya. Eks anggota DPR itu juga menyebutkan Indonesia ialah
negara dengan ideologi Pancasila dan tidak mengenal dominasi mayoritas serta
tirani minoritas.
Seperti diketahui, Anies Baswedan saat ini
menjadi bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat
(NasDem).
Sedianya, NasDem akan mendeklarasikan Koalisi
Perubahan yang akan diisi dengan Demokrat dan PKS pada 10 November. Namun, hal
itu urung dilakukan. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan Koalisi
Perubahan batal dideklarasikan.
Willy menyebut deklarasi itu kemungkinan
dilakukan akhir tahun. "Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi Bersama.
Willy mengatakan rencana deklarasi itu batal
lantaran PKS masih harus menggelar rapat majelis syura pada Desember nanti.
Selain itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga baru pulang ke
tanah air pada 10 November.
Karena memang, satu, PKS akan rapat majelis
syura itu akhir Desember artinya. Kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang
sekitar tanggal 10 November itu.
0 komentar:
Posting Komentar