Moeldoko menyebut
radikalisme akan meningkat menjelang penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024.
Moeldoko mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenai
tingkat radikalisme pada saat pandemi. Menurutnya, angka itu akan meningkat di
tahun politik.
Survei BNPT pada
tahun 2020 potensi radikalisme 14 persen. Itu data dalam kondisi anomali saat
pandemi. Tahun politik pada 2023-2024 ada kecenderungan meningkat. Moeldoko
mengatakan peningkatan radikalisme dipicu dinamika politik. Begitu pula dengan
politik identitas yang kemungkinan muncul jelang pemilu.
Meski demikian,
Moeldoko tak menjawab saat ditanya apakah pemerintah melihat ada kelompok atau
kandidat presiden yang akan memainkan isu tersebut. Dia hanya berkata kesadaran
publik mengenai ancaman radikalisme perlu ditingkatkan.
Ini sebenarnya
sebuah situasi yang diperlukan untuk membangun awareness tentang radikalisme.
Jadi, ini perlu kita announce agar kita semua memiliki awareness. Moeldoko
membantah jika pemerintah sengaja melabeli sejumlah kelompok dengan cap
radikalisme. Dia menyatakan pemerintah punya standar yang jelas untuk
menyatakan sebuah kelompok radikal.
Ruhut Sitompul,
blak-blakan menyebut pendukung Anies Baswedan kebanyakan berlatar belakang
teroris. Hal itu ia ucapkan mengingat Anies banyak didukung oleh
kelompok-kelompok radikal. Lihat saja yang deklarasi dukung Anies itu mantan
teroris, mantan Hizbut Tahrir, FPI, PA 212, yang kerjanya dan modalnya jualan
agama.
pendukung Anies
jauh dari nilai-nilai Pancasila. Ruhut juga mengatakan saat ini yang
mendeklarasikan diri sebagai pendukung Anies Baswedan terdiri dari kelompok
yang jualan agama.
Karena hal-hal
kontroversial itu, Ruhut menilai Anies Baswedan tak akan bisa lepas dari cap
Bapak Politik Identitas. Ruhut bahkan menganggap Anies menang di pemilihan
kepada daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 lalu karena isu suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA).
Enggak bisa
(lepas dari cap Bapak Politik Identitas). Dia menang karena SARA, ujaran
kebencian, fitnah, bahkan teror. Kurang apa itu. .Eks anggota DPR itu juga
menyebutkan Indonesia ialah negara dengan ideologi Pancasila dan tidak mengenal
dominasi mayoritas serta tirani minoritas. Anies Baswedan saat ini menjadi
bakal capres yang diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).
0 komentar:
Posting Komentar