Badan POM telah mengeluarkan izin penggunaan
darurat atau emergency use authorization (EUA) pada Inavac. Ini merupakan
vaksin Covid-19 kedua buatan Indonesia yang mengantongi izin dari BPOM setelah
vaksin BUMN Indovac.
"Mengumumkan Emergency Use Authorization
dari vaksin Covid 100% produksi dalam negeri. Inavac dikenal vaksin merah putih
salah satu vaksin Merah Putih. Vaksin Merah Putih pertama yang dikembangkan dan
mendapatkan EUA," kata Kepala BPOM.
Inavac sebelumnya dikenal sebagai vaksin Merah
Putih. Vaksin tersebut merupakan hasil pengembangan dari Universitas Airlangga
dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Inavac diproduksi seluruhnya di dalam negeri,
termasuk seed vaccine hasil isolasi virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia
yakni Surabaya.
Berbagai aspek dilihat, termasuk keamanan yang
disebut bisa ditoleransi dengan baik. Sementara itu efek sampingnya bersifat
ringan dan sedang, serta relatif sebanding dengan vaksin Coronavac.
"Efek samping derajat ringan dan sedang
relatif sebanding Coronavac, nyeri lokal,demam, nyeri otot, dan sakit kepala,
tidak ada kematian," jelas BPOM.
Sementara itu Indovac telah diberikan EUA dari
BPOM pada akhir September lalu. Vaksin dengan platform rekombinan sub-unit ini
diberikan pada masyarakat 18 tahun ke atas untuk vaksin primer atau dua dosis
pertama dengan interval 28 hari.
0 komentar:
Posting Komentar