Masalah terus menimpa bus Transjakarta, seperti
kecelakaan, macet akibat menerobos perlintasan kereta api dan sekarang bus
Transjakarta alami mesin terbakar. Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan
mengkritisi kejadian ini merupakan puncak gunung es kekacauan atau salah urus
PT Transjakarta.
"Salah urus dalam mengelola bisnis layanan
transportasi umum sangat jelas dan dapat dilihat dari terus terjadi masalah
dalam layanan perusahaan transportasi PT Transjakarta itu sendiri," kata
Ketua FAKTA Jakarta Azas Tigor
Menurut catatan Dishub, belum setahun
Transjakarta sudah alami 827 kecelakaan, seperti menabrak penyeberang jalan di
sekitar Bundaran Hotel Indonesia hingga meninggal dunia, juga menabrak haltenya
sendiri hingga hancur di halte Cililitan dan beberapa kali bermasalah karena
menerobos pintu perlintasan kereta di daerah Halimun Jakarta Selatan.
Dikabarkan, kebakaran diawali adanya suara
ledakan keras dari belakang bus Transjakarta ketika pengemudi berhenti saat
lampu lalu lintas bewarna merah. Lalu pengemudi bus lainnya melihat api dan
asap dari ruangan mesin. Dia memberitahukan kepada pengemudi bus yang terbakar,
lalu mereka segera mengambil APAR untuk melakukan pemadaman awal.
Tigor menyebutkan semua kejadian ini seakan
menunjukan sudah parahnya salah urus PT Transjakarta. Dia menyebutkan, kondisi
salah urus ini adalah produk dari manajemen Transjakarta yang tidak pernah
dirawat selama lima tahun oleh gubernur Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan.
Sehingga, dikatakan Tigor, Transjakarta
dijalankan secara sembarangan oleh manajemen yang tidak memiliki kompetensi
mengelola layanan Transportasi umum secara baik dan berkeselamatan sebagaimana
diminta oleh PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, sehari sebelum kejadian bus
Transjakarta ini terbakar.
Permintaan itu menunjukan bahwa Pj Gubernur DKI
Heru Budi Hartono mengenal dan mengetahui persoalan yang melingkupi manajemen
Transjakarta sejak lima tahun lalu. Baru sehari PJ Gubernur Heru Budi Hartono
meminta Transjakarta terapkan pola pikir keselamatan untuk cegah kecelakaan.
"Artinya dalam melayani penumpang diminta
Transjakarta mengutamakan keselamatan dalam setiap layanan yang dilakukan
Transjakarta. Tapi fakta yang terjadi adalah siang hari ini kembali bus
Transjakarta alami masalah keselamatan yakni mesin bus terbakar," ungkap
Tigor.
Tigor menilai, permintaan PJ Gubernur Heru Budi
Hartono sudah tepat dan memang harus menjadi bahan evaluasi terhadap manajemen
PT Transjakarta. Evaluasi dapat dilakukan dengan mengukur kinerja dengan
standar implementasi pola pikir pelayanan yang berkeselamatan.
"Jelas semua kejadian dan masalah yang
menimpa bisnis layanan Transjakarta menunjukkan memang telah terjadi salah urus
di PT Transjakarta, dimana manajemennya tidak memiliki pola pikir pelayanan
yang berkeselamatan," kata dia.
Lebih lanjut, Tigor berharap PT Transjakarta
segera melakukan upaya sebagai langkah penyelamatan dan perbaikan terhadap
pelayanan Transjakarta.
0 komentar:
Posting Komentar