Mengobati rasa
rindunya, Ganjar sowan ke kediaman Habib Syech.
Ganjar yang mengenakan kemeja putih lengan pendek dengan songkok
hitamnya, tampak sabar menunggu kehadiran sang sahabat. Tak berselang lama,
Habib Syech pun datang. Ganjar langsung bersemangat berdiri dan secara takzim
bersalaman serta mencium pipi kanan dan kiri Habib Syech.
Keduanya pun
saling berbincang mencurahkan isi dalam hati. Entah apa yang kedua sahabat ini
obrolkan, namun momen ini menjadi sebuah pemandangan yang menyejukkan. Antara ulama
dan umara dapat bersatu dan saling melengkapi.
Namun namanya
netizen, momen keakraban yang diunggah Ganjar ke akun media sosialnya tersebut
mendapat banyak komentar. Ada yang berseloroh bahwasannya Ganjar ini sedang
melakukan pencitraan dan memainkan politik identitas.
Entah apa yang
dipikirkan orang itu menuliskan komentar tersebut, sepertinya dia gagap
teknologi alias gaptek. Jika mereka mau mencari datanya, Ganjar Pranowo dan
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf telah menjalin persahabat sejak lama.
Ganjar pun
pernah mengisahkan awal pertemuannya dengan sang sahabat. Ketika itu, kala
Ganjar nyalon Gubernur periode pertama di Klaten, ia dikenalkan dengan Habib
Syech dan duduk berdampingan.
Kisah ini
semakin memperjelas bahwa Ganjar dan Habib Syech telah bersahabat lama. Bahkan
sebelum istilah politik identitas ini muncul. Maka sangat tidak masuk akal jika
Ganjar dikatakan melakukan pencitraan atau tuduhan keji lainnya.
Ganjar bukan
tipe orang yang suka membuang-buang waktu. Dari pertemuan yang ia lakukan
dengan para ulama, pasti menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Membahas hal-hal
yang berkaitan dengan kemaslahatan umat.
Seperti
intensitas dan persahabat Ganjar dengan Habib Syech yang kemudian berbuah acara
Jateng Berelawat. Acara yang digagas kedua sahabat ini menjadi sebuah agenda
untuk meningkatkan keharmonisan antar umat islam di Jawa Tengah.
Ya begitulah
Ganjar, ia tak suka basa-basi. Pemimpin jateng tersebut mampu mensinergitaskan
antara ulama dan umara. Sejak awal menjabat sebagai gubernur, Ganjar intens
melakukan komunikasi dengan para habaib, ulama dan kyai.
0 komentar:
Posting Komentar