Hubungan Ketua
Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Jokowi disebut tengah renggang dan
membawanya berada dalam persimpangan jalan. Tak sedikit yang beranggapan bahwa
isu keranggangan ini muncul setelah Nasdem mendeklarasikan mantan Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan sebagai capres untuk Pilpres 2024.
Direktur
Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai hubungan Nasdem dengan
Jokowi sedang berada di titik terendah. Titik terendah tersebut terlihat dari
ketidakhadiran Jokowi di puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem yang
digelar di Jakarta Convenction Center (JCC), Senayan, Jakarta,
Agung mengatakan
ketidakharmonisan Nasdem dan Jokowi juga terlihat dari video ucapan ulang tahun
dari Jokowi yang tak kunjung diputar.?? Banyak yang menilai video tersebut
batal diputar lantaran Jokowi tidak mengirimkan video ucapan saat waktu
perayaan.
Kedua fakta
inilah yang dinilai menjadi tanda kuat ada hubungan yang hampir tak bisa
diselamatkan lagi antara Nasdem dan Jokowi. “Realitas politik tadi semakin
memperkuat dugaan banyak kalangan bahwa hubungan Nasdem - Jokowi sedang berada
di titik terendah (down) setelah selama ini berlangsung intim (up) layaknya
sahabat. Sayangnya kini relasi persahabatan tersebut bertepuk sebelah
tangan," tutur Agung.
Sementara itu,
Paloh menegaskan bahwa Nasdem tetap mendukung pemerintahan saat ini kendati
telah menyatakan dukungan terhadap Anies untuk Pilpres 2024. Ia meyakini Nasdem
bisa memberikan dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin hingga
selesai masa jabatan pada 2024.
Bagi Paloh,
Jokowi merupakan seorang sahabat. Dia ingin Nasdem menjadi sahabat sejati Jokowi
yang setia dalam suka dan duka sampai akhir. Namun demikian, Paloh sadar bahwa
perihal ini menjadi kewenangan presiden. Dia menyerahkan sepenuhnya nasib
Nasdem di koalisi pemerintahan ke tangan Jokowi.
Sementara itu,
Anies mengeklaim dirinya memilih 'jalan tak biasa' bersama Nasdem untuk maju
dalam Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa sebetulnya ada jalan yang nyaman dan
enak untuk ditempuh, tetapi Nasdem memilih jalanan yang tak biasa. "Saya
bersyukur karena Bapak Ketum (Surya Paloh) memilih untuk menempuh jalan yang
tidak biasa," ujar Anies di lokasi yang sama. Anies mengibaratkan
perjalanan menuju Pilpres 2024 seperti sedang mendaki gunung.
Menurut dia,
perjalanan yang nyaman dan enak biasanya tidak akan pernah mengantarkan mereka
ke puncak mana pun. Sementara, jika mereka memilih jalan yang mendaki walaupun
dalam suasana kegelapan, mereka pasti akan sampai ke puncak. "Nah Nasdem
memilih untuk jalan mendaki. Saya dapat kehormatan untuk bisa jalan bersama
dalam perjalanan mendaki yang mungkin terjal, yang mungkin belum ada peta
rutenya, tapi perjalanan ini adalah perjalanan yang akan dicatat Republik
Indonesia," tuturnya.
Anies juga
mengeklaim dirinya bersama Nasdem sedang membawa misi, bukan sekadar target.
Menurut Anies, misi ini harus diemban dan dilaksanakan sampai kapan pun.
Sementara target akan selesai jika sudah tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar