Inflasi dan
serapan anggaran menjadi perhatian Tito Karnavian dalam Rakor Tim Pengendali
Inflasi Daerah. Ganjar Pranowo langsung mengirim dua instruksi ke 35 kota/
kabupaten.Ganjar menjelaskan, dalam rakor yang rutin digelar tiap senin ini,
Mendagri menyoroti penanganan inflasi dan serapan anggaran di beberapa daerah,
yang masih rendah.
Terkait inflasi,
dia mengatakan ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di
Jawa Tengah. Antara lain telur, beras, dan sejumlah volatile food lain.
Beberapa komoditas khususnya volatile food ini yang menjadi perhatian. Tadi ada
telur, beras, yang mulai merangkak ya. Telur terutama yang merangkak naik.
Terus beras yang premium tidak, tapi yang medium juga merangkak naik tinggi.
Soal beras,
Ganjar menyinggung kebijakan impor. Menurutnya, kebijakan ini perlu
dipertimbangkan lagi. Kementerian Perdagangan dan Badan Pertahanan Pangan, kata
Ganjar, harus duduk bersama. Kalau impor ini pasti ramai, akses politiknya akan
ke mana-mana. Maka kenapa saya sampaikan Kementan, Kemendag harus duduk bersama
termasuk Badan Pangan Nasional dan Bulog, agar kita bisa tahu antara hulu dan
hilirnya.
Perhitungan juga
bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi dan stok di tingkat petani. Apalagi
saat ini belum masa panen. Kalaulah ada stok gabah atau beras di tingkat petani
dan itu masih ada, Mendag mengarahkan Bulog bisa membeli dengan harga yang
tinggi.
Ganjar
mengatakan, hal itu adalah model kerja sama yang baik dan bisa dilakukan antara
pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Terlepas dari itu, gubernur telah
menginstruksikan daerah untuk mengambil langkah penanganan inflasi.
Daerah yang
menjadi perhatian adalah Kota Surakarta. Ganjar mengatakan penanganannya tidak
bisa sendiri Daerah penyangga harus turut berpartisipasi. Umpama bahan
kebutuhan itu disuplai dari Klaten, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, sehingga
nanti stabilisasinya bisa dikontrol.
Ganjar
menegaskan, sampai dengan Januari 2023 seluruh daerah harus turun ke lapangan
untuk mengecek. Sehingga, bisa menemukan solusi dan langkah mengatasi inflasi
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar