Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
merupakan salah satu kandidat calon Capres potensial di Pilpres 2024 mendatang.
Hampir dalam semua simulasi survei Capres, namanya bertanding dengan Anies
Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Nama Prabowo tak asing di telinga publik
Sumatera Barat (Sumbar). Di Pilpres 2014, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menang
76,9 persen. Lantas di Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga menang
telak dengan perolehan suara mencapai 85,9 persen. Data itu mengungkapkan bahwa
dukungan masyarakat Sumbar terhadap Prabowo tak bisa dianggap remeh.
Lantas, ketika Surya Paloh mengusung Anies
Baswedan sebagai Capres 2024, konstelasi pun berubah. Kondisi itu terjadi
lantaran banyak juga warga Minang yang mendukung Anies. Sebagian lainnya juga
kecewa ke Prabowo lantaran bergabung menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Pengamat politik yang juga pakar komunikasi UIN
Imam Bonjol Padang, Abdullah Khusairi menilai, pemilih di Ranah Minang akan
terbagi jika memang Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masuk bokstar Capres
dan berlawanan di 2024. Lain ceritanya ketika Prabowo dan Anies bersatu atau
berpasangan.
"Jika Anies-Prabowo, 100 persen orang
Minang akan memilih mereka. Tapi ketika Anies Vs Prabowo, orang Minang akan
terbagi lagi,".
Menurut Khusairi, dua kali kemenangan Prabowo
Pilpres di Ranah Minang tak bisa dipandang enteng. Dengan kata lain, Prabowo
diyakini masih memiliki basis kuat di daerah Sumbar.
Meski begitu, mantan jurnalis itu enggan
berspekulasi kemana condong suara masyarakat Sumbar. "Belum bisa dilihat
karena masih ada persoalan calon wakilnya nanti. Sekarang heboh Anies Baswedan
karena lawannya belum tampak jelas. Faktor Prabowo dua kali dan faktor Nasdem
mengusung Anies nantinya tentu juga akan menjadi pertimbangan pemilih,"
bebernya.
Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN IB Padang itu mengatakan, jika Prabowo dan Anies betul-betul bertarung
sebagai Capres, Prabowo juga berpotensi seperti nasib Jusuf Kalla (JK) ketika
'tarung' lawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pilpres 2009 silam. Dimana,
suara masyarakat Minang lebih banyak memilih SBY ketimbang JK yang notabenenya
sumando Urang Awak.
Di sisi lain, sekuat apapun figur Prabowo,
Anies dan capres lainnya nanti, tetap yang menentukan adalah cara kerja tim
kampanye. Mereka harus mengerti cara mendekati tokoh di level paling bawah.
0 komentar:
Posting Komentar