Analis politik
Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menganalisis potensi duet Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY) di 2024 nanti. Menurut Umam, Anies dan AHY akan saling
diuntungkan jika berduet di 2024 karena memiliki basis pendukung yang kuat dan
variatif.
Umam menyoroti
simpatisan Anies yang berasal dari kelompok beragama garis keras hingga mereka
yang kecewa dengan sikap politik Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kelompok itu tersebar hampir di seluruh Jawa
Barat, sebagian di DKI Jakarta. Kemudian Banten dan hampir seluruh Sumatera.
AHY juga
mendapatkan dukungan dari massa pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Umam, Anies-AHY dapat mengincar suara dari kelompok masyarakat menengah
kebawah yang rendah dalam hal pendidikan.
Jaringan
nama-nama senior dari SBY selaku ayah sekaligus bapak ideologis AHY, Pak JK
(Jusuf Kalla) selaku mentor politik Mas Anies sejak muda di Paramadina, juga
Pak Surya Paloh sebagai king maker yang terbukti insting politiknya
berkali-kali di Pilpres, Umam pikir jadi faktor yang menentukan juga soal
bagaimana mesin politik Anies bisa di-exercise secara efektif atau tidak.
Sebelumnya Anies
sempat datang ke kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, pada Jumat 7 Oktober
2022. Di Kantor Partai Demokrat, Anies disambut langsung oleh AHY. Dalam
unggahannya itu, AHY memastikan akan ada pertemuan lanjutan antara dirinya
dengan Anies.
AHY menjelaskan,
dalam pertemuan itu ia mengenalkan para anggota Partai Demokrat kepada Anies.
Meskipun tak menyinggung langsung soal isu pemilihan presiden (pilpres) 2024,
AHY menyatakan para kader Partai Demokrat akan bergerak mendukung Anies.
Seperti yang
diketahui, Anies kini telah resmi menjadi calon presiden (capres) 2024 yang
diusung oleh partai Nasional Demokrat (NasDem). Di dalam acara tersebut, AHY
turut membahas sikap Partai Demokrat dalam pemilihan umum (pemilu) 2024.
0 komentar:
Posting Komentar