Upaya pemerintah bersama sejumlah pemangku kepentingan dinilai berhasil
menekan angka inflasi volatile food yang menjadi salah satu faktor penurunan
tingkat inflasi. Karenanya, pengambil kebijakan optimistis dapat menekan
inflasi di bawah 5% hingga akhir tahun nanti.
"Sinergi Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah
(TPIP/D) akan diperkuat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
(GNPIP) untuk mempercepat stabilisasi harga. Kami optimistis apabila tekanan
inflasi akan menurun, dan dapat ditekan di bawah 5% sampai akhir tahun
nanti," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Upaya ekstra yang dilakukan TPIP/D dalam
mengendalikan inflasi, kata dia, akan mampu menekan inflasi volatile food. Dus,
komitmen awal pada High Level Meeting TPIP Maret lalu dapat tercapai, yakni di
kisaran 3%-5%. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, untuk
merespons penyesuaian harga BBM pada awal September ini, pemerintah telah
memberikan tiga jenis tambahan bantalan sosial dengan total anggaran sebesar
Rp24,17 triliun. Tambahan tersebut dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai
(BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan penggunaan 2% Dana Transfer Umum (DTU)
oleh Pemerintah Daerah untuk membantu sektor transportasi seperti angkutan
umum, ojek, bahkan nelayan, serta memberikan perlinsos tambahan. "Pemberian
berbagai bantalan sosial ini diharapkan dapat melindungi daya beli masyarakat
dari tekanan kenaikan harga global dan juga mengurangi angka kemiskinan di
Indonesia," kata Airlangga. "Selain itu, kami terus memonitor
pergerakan harga komoditas pangan agar dapat segera melakukan antisipasi
apabila terjadi lonjakan harga, serta menjaga rantai pasok terutama komoditas
pangan," sambungnya.
0 komentar:
Posting Komentar