Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima
kunjungan Dewan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan, di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (7/10/2022).
Pada kesempatan ini, Presiden berpesan pada dewan
direksi untuk hati-hati dalam mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan.
“Bapak Presiden tadi titip dana yang besar ini
dikelola dengan sangat baik dan hati-hati,” ujar Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dalam keterangannya usai pertemuan.
Dia menjelaskan, saat ini dana yang ada di BPJS
Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp607 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar 89
persen diinvestasikan ke goverment related investment, dengan 65 persen di
antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).
“Tentu saja untuk memastikan bahwa dana tersebut bisa
aman dan saat dibutuhkan nantinya tetap ada dananya,” tuturnya.
Selain itu, dalam momen yang sama pihaknya turut
melaporkan sejumlah kinerja yang dicapainya selama 19 bulan sejak dilantik oleh
Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 lalu. Salah satunya adalah meningkatnya
jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari 28 juta peserta menjadi 35 juta
peserta.
“Kami menargetkan dalam 5 tahun tumbuh 2 kali lipat
menjadi 70 juta,” beber Anggoro.
Selain itu, Anggoro juga menyampaikan bahwa saat ini
BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan digitalisasi layanan melalui Jamsostek
Mobile dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan kepuasan
peserta, sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
“Untuk layanan yang juga menjadi concern Bapak
Presiden, layanan yang baik bagi para pekerja, kami menyampaikan bahwa kami
telah melaksanakan digitalisasi dalam layanan sehingga kalau dulu peserta itu
klaim butuh waktu 10-15 hari, saat ini klaim hanya 15 menit bisa klaim dengan
Jamsostek Mobile,” tandasnya.
Terakhir, dewan direksi juga menyampaikan kepada
Presiden terkait perkembangan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan
telah mengirimkan data penerima BSU hingga tahap 4, sedangkan tahap 5 akan
segera dikirimkan dalam waktu dekat.
“Totalnya 14 juta data BSU kita kirimkan kepada
Kementerian Ketenagakerjaan untuk divalidasi,” papar dia.
Diketahui, Menteri Sekretaris Negara Pratikno turut
mendampingi Presiden Jokowi pada pertemuan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar