Kemenkes
mendeteksi subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia. Oleh karena
itu, Kemenkes meminta masyarakat untuk waspada dan memperkuat protokol
kesehatan, terutama memakai masker.
Juru Bicara
Kementerian Kesehatan M. Syahril mengungkapkan, kasus pertama XBB di Indonesia
merupakan transmisi lokal. Varian XBB ini terdeteksi pada seorang perempuan
berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Menyusul
temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10
kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian
XBB.
Syahril
mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih
parah dari varian Omicron. Kendati demikian negara belum bisa dikatakan aman
dari pandemi COVID-19 sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus
terjadi. Dalam tujuh hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24
provinsi.
Oleh karena
itu, Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti
menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan serta melakukan
testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19. Selain itu juga
menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.
Sejak
pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron subvarian
XBB. Syahril mengungkapkan, varian XBB ini menyebabkan lonjakan kasus COVID-19
yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah
sakit.
0 komentar:
Posting Komentar