Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara
Pratikno menerima kunjungan Dewan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan. di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut,
Kepala Negara menyampaikan pesan kepada dewan direksi untuk hati-hati dalam
mengelola dana BPJS Ketenagakerjaan.
"Jokowi tadi titip dana yang besar ini
dikelola dengan sangat baik dan hati-hati,” ujar Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dalam keterangannya usai pertemuan.
Menurut Anggoro, saat ini dana yang ada di
BPJS Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp607 triliun. Dari jumlah tersebut,
sebesar 89 persen diinvestasikan ke goverment related investment, dengan 65
persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).
“Tentu saja untuk memastikan bahwa dana
tersebut bisa aman dan saat dibutuhkan nantinya tetap ada dananya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dewan Direksi
BPJS Ketenagakerjaan juga turut melaporkan sejumlah kinerja yang dicapainya
selama 19 bulan sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 lalu.
Salah satunya adalah meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari
28 juta peserta menjadi 35 juta peserta.
“Kami menargetkan dalam 5 tahun tumbuh 2
kali lipat menjadi 70 juta,” ucap Anggoro.
Selain itu, Anggoro juga menyampaikan bahwa
saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan digitalisasi layanan melalui
Jamsostek Mobile dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan
kepuasan peserta, sesuai arahan dari Jokowi.
0 komentar:
Posting Komentar