Jokowi
kembali menyampaikan bahwa hilirisasi industri mampu meningkatkan hasil ekspor
Indonesia. Dia mencontohkan, nilai ekspor komoditas nikel dapat bertambah dari
Rp15 triliun menjadi Rp360 triliun setelah proses hilirisasi.
“Saya kasih
contoh bolak-balik nikel. Saat masih ekspor bahan mentah setahun nilainya
kira-kira Rp15 triliun, setelah masuk ke industrialisasi, hilirisasi, menjadi
US$20,9 juta, ini sudah di angka Rp360 triliun. Dari Rp15 triliun melompat
menjadi Rp360 triliun, itu baru satu barang kita miliki,” ujarnya saat dalam
Peresmian Pembukaan Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10/2022).
Ia juga
menyinggung soal potensi aspal di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dia menyebut
bahwa terdapat deposit aspal di daerah tersebut yang mencapai 662 juta ton.
Jokowi
mengatakan, 662 juta ton aspal tersebut dulunya pernah diolah di Pulau Buton
itu, hanya saja pengolahan aspal tersebut terhenti. Pengusaha cenderung lebih memilih impor aspal
karena alasan lebih murah
Lebih
lanjut, Jokowi menekankan bahwa hilirisasi merupakan kunci untuk Indonesia maju
atau melompat ke arah tersebut. Oleh karena itu, ia juga akan melarang ekspor
bahan mineral mentah lainnya, seperti timah, bauksit, tembaga, hingga aspal,
dan mendorongnya untuk masuk ke proses hilirisasi.
“Setelah
nikel setop, aspal, setop bauksit, tembaga karena pajak, royalti, dividen akan
masuk ke dalam negeri. Tidak dinikmati orang luar kita," tegasnya.
Di sisi
lain, Jokowi juga mengungkapkan bahwa keberhasilan pemerintah mengakuisisi 51
persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) telah meningkatkan pendapatan negara.
Dulunya negara hanya memperoleh 9 persen dividen dari PTFI, tetapi setelah
mengambil alih 51 persen saham PTFI negara mendapat pendapatan lebih besar
melalui pajak dividen, royalti, bea ekspor, dan PNBP.
0 komentar:
Posting Komentar