Jokowi
meminta program pengintensifan lahan sebagai lumbung pangan atau food estate
dilakukan dengan lebih maksimal.
Pemerintah
saat ini tengah melakukan pengembangan lumbung pangan di berbagai daerah di
tanah air, di antaranya di Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara
Timur (NTT), Maluku, dan Papua. Mentan menyampaikan, pengembangan food estate
di sejumlah daerah berjalan dengan cukup baik. Salah satunya adalah di
Kalimantan Tengah yang mampu meningkatkan produktivitas dari 3 ton menjadi di
atas 4-5 ton.
“Di Sumatra
Utara bagus hasilnya, di Temanggung bagus, di Wonosobo bagus, di Sumba Tengah
di NTT bagus,” imbuhnya.
Namun
Syahrul tidak memungkiri adanya sejumlah lahan pertanian yang belum mampu
memberikan hasil maksimal, namun dalam jumlah yang tidak begitu signifikan. Hal
ini di antaranya dikarenakan karakteristik lahan yang digunakan.
“Ada
beberapa lahan yang tentu saja berhasil cukup bagus tapi ada lahan-lahan yang
kemudian karena air, namanya juga tempatnya seperti itu, kadang-kadang kalau
hujan sedikit dia langsung banjir, naik ke atas, tentu saja di situ gagal, tapi
enggak seberapa,” ujarnya.
Syahrul
menambahkan, pemerintah akan terus mengintensifkan lahan pertanian di berbagai
daerah untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kelihatannya
memang ini membutuhkan konsentrasi-konsentrasi untuk kita buat
cadangan-cadangan lahan baru di beberapa tempat untuk mengantisipasi itu,”
ujarnya.
Terkait
dengan bibit, Mentan menyampaikan bahwa tidak ada kendala dengan varietas bibit di Indonesia. Varietas bibit pertanian
Indonesia saat ini sudah dapat ditanami di berbagai lahan seperti lahan normal,
rawa, dataran tinggi, serta dataran rendah.
0 komentar:
Posting Komentar