Jokowi
meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
untuk mengaudit total seluruh stadion di Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan.
"Saya
akan memerintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang
dipakai untuk liga, baik Liga 1, 2, maupun 3 semuanya. Apakah gerbangnya sesuai
standar, cukup lebar. Apakah gerbangnya ukuran sesuai standar manajemen
lapangan yang memegang kendali siapa, semuanya," ujar Jokowi.
"Dari
peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya, manjemen pertandingan, manajemen
lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semua harus kita audit total. Saya
tidak ingin peristiwa ini terjadi lagi di negara kita," ucap Jokowi.
Perintah
Jokowi untuk melakukan audit total seluruh stadion di Indonesia ini dilakukan
usai Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 131 orang meninggal dunia.
Tragedi ini
bermula ketika aparat mencoba membubarkan Aremania ke lapangan usai
pertandingan. Dalam laga di Stadion Kanjuruhan itu disebutkan tak ada suporter
Persebaya atau Bonek yang menonton langsung di sana.
Dalam
rangkaian upaya membubarkan massa di lapangan, aparat menggunakan gas air
mata--yang berdasarkan kesaksian dan juga rekaman video beredar dilontarkan
pula ke arah tribun.
Para
suporter yang berada di tribun panik, sehingga berupaya berdesak-desakan keluar
dari stadion. Di tengah kepanikan itu, banyak penonton mengalami sesak napas,
terjatuh, dan terinjak-injak hingga tewas.
Atas
kejadian ini, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang
dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD untuk menyelidiki dan mengusut tuntas tragedi
nahas tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar