Kasus gangguan ginjal akut pada anak jadi
sorotan kusus pemerintah. Melalui Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) dan tim dokter RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), pemerintah membentuk tim
untuk menyelidiki kasus tersebut.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden
(KSP) dr Brian Sri Prahastuti mengatakan bahwa Kemenkes juga sudah menerbitkan
tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akut progresif Atipikal. Hal
itu, akan dijadikan sebagai kerangka acuan bagi fasilitas kesehatan jika
menemukan anak dengan kasus tersebut.
Sekadar informasi, IDAI melaporkan adanya
penambahan kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut
misterius pada anak. Kasus tersebut bertambah menjadi 152. Angka ini meningkat
dari sebelumnya, yakni 146 kasus. Jumlah tersebut didapat dari laporan 16
cabang IDAI di seluruh Indonesia.
Hingga saat ini, tercatat sudah 14 provinsi
yang melaporkan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. DKI
Jakarta menjadi yang daerah yang terbanyak, diikuti oleh Jawa Barat, Sumatera
Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.
Brian menilai, peningkatan jumlah kasus
gangguan ginjal aku misterius pada anak tidak boleh disepelekan. Ia pun
mengingatkan kepada para orang tua untuk waspada jika anak-anaknya menunjukkan
beberapa gejala awal dari kasus tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar