Jokowi
mengatakan, siapa pun presiden Indonesia ke depan, jangan sampai kembali
mengambil kebijakan mengekspor bahan mentah. Menurut Jokowi, konsistensi dalam
meningkatkan nilai tambah bahan mentah harus terus dilakukan.
Ia pun menegaskan, meski digugat di Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO) karena membatasi ekspor bahan mentah, Indonesia tidak
boleh mundur. Sebab, jika berubah kebijakan, masyarakat Indonesia tidak bisa
lagi menikmati hasil kekayaan alam bangsa sendiri.
"Kalau
kita digugat dan kita mundur lagi kapan lagi kita bisa menikmati
komoditas-komoditas dan kekayaan yang dimiliki oleh kita," kata Jokowi.
Kepala
Negara lantas memberikan contoh pengambilalihan saham PT Freeport yang saat ini
mayoritas dimiliki Indonesia. Jokowi mengungkapkan, sebelumnya Indonesia hanya
mengelola 9,3 persen saham PT Freeport.
Setelah
bernegosiasi dengan proses yang sangat alot, saat ini 51 persen saham PT
Freeport sudah dikuasai Indonesia.
"Saya
suruh ngitung kemarin ke Bu Menkeu, coba hitung kita dari Freeport itu kita
dapat berapa sih ? Dulu ya dapat dividen 9 persen. sekarang kita dapat
dividennya 51 persen," kata Jokowi.
"Dapat
pajaknya jelas lebih besar dan dapat PNBP lebih besar, kemudian dapat bea
ekspor juga lebih besar. Setelah dihitung-hitung dari pendapatan mereka kita 70
persen itu masuk ke negara. Dari yang sebelumnya hanya deviden 9 persen,"
ujar dia.
0 komentar:
Posting Komentar