Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengaku kaget usai mengetahui banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke
luar negeri. Dengan begitu, Jokowi mengatakan devisa yang tersedot hampir Rp
100 triliun.
Hal ini diungkapkan Jokowi saat meresmikan
pabrik Biofarmasi di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Jumat (7/10/2022).
"Saya juga kaget, masyarakat kita
yang periksa ke luar negeri setahun itu kita habis 6 miliar lebih sedikit, USD
6 miliar. Berarti hampir Rp 100 triliun. Ada yang ke Singapura, ada yang ke
Malaysia, ada yang ke Jepang," kata Jokowi.
Ia bilang banyak warga berobat ke luar
negeri lantaran menganggap kualitas rumah sakit dan tenaga kesehatan di dalam
negeri kurang baik.
Padahal, tutur Jokowi, sumber daya manusia
di Indonesia tidak kalah dibandingkan di negara lain.
"Hati-hati, devisa kita tersedot
hampir Rp 100 triliun karena masyarakat kita memandang di dalam negeri, entah
rumah sakitnya, entah alkesnya yang mungkin dianggap belum siap atau lebih baik
luar daripada kita. Padahal, dalam kenyataannya, SDM-SDM juga kita tidak kalah
di bidang kedokteran," paparnya.
Jokowi juga menyambut baik langkah PT
Etana Biotechnologies Indonesia yang memproduksi vaksin dalam platform MNRA.
Menurut Jokowi, ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.
"Kita nggak mau lagi ada pandemi.
Tetapi, kalau di dalam negeri siap industrinya, paling tidak kita menjadi lebih
tenang," ujar Jokowi.
Lebih jauh, ia pun memuji pabrik
Biofarmasi yang diwujudkan tanpa banyak bicara. Jokowi bahkan mengaku tidak
tahu mengenai pendirian pabrik Biofarmasi itu.
"Dan yang saya senang, kerjanya
diam-diam. Saya sendiri tidak tahu. Tahu-tahu jadi. Ini yang saya seneng kayak
gini. Bukan yang ngomong terus tapi saya tunggu-tunggu kok nggak jadi-jadi. Ini
diem-diem langsung jadi, itu yang saya seneng,” tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar