Jokowi
minta jajaran pemerintah di daerah untuk menggalakkan pariwisata dalam negeri
karena Indonesia kaya akan potensi wisata.
“Sekali
lagi, tolong masyarakat diajak, Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, ajak
masyarakat untuk berwisata di dalam negeri saja,” ujar Presiden.
Jokowi
menyebutkan, Indonesia mempunyai banyak daerah wisata yang menarik, seperti
Bali, Labuan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Bromo, Yogyakarta, Bangka
Belitung, Borobudur, Jakarta, dan lain-lain.
“Kenapa
dalam situasi krisis global seperti ini malah berbondong-bondong ke luar
negeri?” kata Jokowi.
Kepala
Negara memandang, banyaknya masyarakat yang berwisata ke luar negeri akan
berpotensi untuk memicu defisit di sektor wisata, mengingat jumlah wisatawan
mancanegara yang datang juga belum meningkat.
“Ini kita
bisa defisit ini wisata kita, yang datang ke sini belum banyak yang ke luar
malah banyak sekali. Hati-hati, devisa kita bisa lari lagi kalau caranya kita
tidak rem, hati-hati,” ujarnya.
Kepada para
peserta yang hadir, Jokowi juga menekankan agar kunjungan ke luar negeri
hendaknya mendatangkan manfaat bagi Indonesia.
“Saya
diundang ke luar negeri itu mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan, saya
datang paling 2 atau 3, betul-betul saya rem, ini ada manfaat konkrit ndak
sih., karena juga keluar uang kita ke luar negeri itu. Jadi hal-hal yang
seperti itu rem, rakyat juga kita beritahu,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar