Indonesia
selaku tuan rumah Koferensi Tingkat Tinggi G20 memastikan segala kebutuhan
sarana pendukung dan logistik keperluan konferensi akan terpenuhi. Persiapan
menuju acara puncak pada November mendatang terus dilakukan guna memenuhi
kebutuhan tamu delegasi yang akan hadir.
Acara
puncak tingkat kepala negara KTT G20 akan dilaksanakan pada 15-16 November
mendatang di Bali. Kemenko Maritim dan Investasi merupakan lembaga yang
ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai ketua bidang dukungan penyelenggaraan
acara.
Salah satu
persiapan logistik yang ditangani Kemenko Marves adalah kesiapan Bandara Ngurah
Rai untuk melayani penerbangan. "Akan banyak pesawat yang hadir, baik yang
komersil, pribadi, bahkan pesawat kepresidenan," kata Andreas.
Jokowi akan
memastikan semua kebutuhan penerbangan itu terpenuhi, antara lain soal parkir
pesawat, jadwal pendaratan, hingga parkir pesawat. "Ngurah Rai tidak cukup
untuk menampung," ujar Andreas. Oleh karena itu beberapa bandara di
sekitar Bali juga akan diaktifkan untuk membantu
Kesiapan
akomodasi perhotelan sebagai tempat menginap delegasi juga menjadi perhatian.
Saat ini terdapat 22 hotel di berbagai kawasan di Bali yang menyediakan lebih
dari 8 ribu kamar. Antara lain berada di Nusa Dua, Kuta, Jimbaran, Sanur,
Seminyak, dan Tanjung Benoa.
Dari 22
hotel itu tersedia 26 kamar kelas presidential suite. Selain itu, juga terdapat
alternatif hotel lainnya yang menyediakan 13 kamar presidential suite. Sehingga
total bisa menampung hingga 39 tamu VVIP.
Hal lain
yang disiapkan panitia adalah unit transportasi listrik. Hal ini sejalan dengan
misi mempopulerkan green energy atau energi terbarukan. "Ini bertujuan
untuk mengurangi emisi karbon dan pencemaran lingkungan," kata Andreas.
G20 adalah
forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa
(EU). Selain Indonesia, anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika
Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia,
Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok,
Turki, dan Uni Eropa.
0 komentar:
Posting Komentar