Luhut
Binsar Pandjaitan, menghadiri peresmian jalur produksi hidrometalurgi di PT QMB
New Energy Materials, Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park
(IMIP).
Pabrik ini
memproduksi material energi baru dari bijih nikel laterit yang digadang-gadang
dapat memenuhi kebutuhan bahan baku baterai lithium generasi kedua secara
global.
Dalam
sambutannya, Menko Maritim Luhut B Pandjaitan mengatakan, PT QMB menjadi bagian
kerja sama strategis one belt one road antara Indonesia dan Tiongkok.
Ia juga
menyebut bahwa PT QMB sendiri turut banyak membantu Indonesia kepada sektor
industri yang lebih advance.
"Hari
ini kita tidak hanya meresmikan pabrik hijau dan teknologi cerdas, tapi kita
juga menyaksikan museum industri sumber daya nikel yang pertama dalam sejarah
Indonesia," jelas Luhut B Pandjaitan.
proyek
pembuatan hidrometalurgi bahan baku energi baru bijih nikel laterit ini, akan
ditunjukkan pada forum G20 nanti bersama dengan pengembangan kereta api cepat
di Bandung.
Di tempat
yang sama, Direktur PT QMB, Prof Xu Kaihua mengatakan, hari ini momen puncak
lini produksi tahap pertama yang berkapasitas 30.000 ton pertahun dari proyek
bahan baku energi baru dari bahan bijih nikel laterit berbasis hidrometalurgi.
Proyek ini
sudah berlangsung selama tiga tahun lamanya. Hal itu diakibatkan oleh pandemi
COVID-19 yang sebelumnya melanda dunia. Di dalam proyek ini juga, dibangun
museum industri nikel kelas dunia dan pusat penelitian teknologi hidrometalurgi
dan teknologi bahan energi baru.
"Proyek
ini dirancang dan dibangun secara mandiri menggunakan bijih nikel laterit kadar
rendah yang mengandung 0,8-1,3 % nikel yang tidak digunakan dalam proses
pyrometallurgy. Memproduksi bahan baku utama untuk penggunaan energi baru dan
sepenuhnya mendaur ulang nikel, cobalt, mangan, dan sumber daya lainnya. Serta
mendorong nilai sublimasi bijih nikel laterit menjadi energi baru
0 komentar:
Posting Komentar