Jokowi
memanggil Kepala BSSN Hinsa Siburian ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Pemanggilan Hinsa ke Istana dilakukan di tengah ramainya isu kebocoran data
pemerintah.
Namun Hinsa
tak membeberkan lebih lanjut mengenai materi yang akan dibahas dalam rapat.
Sebelumnya,
Menko Polhukam Mahfud Md mengakui adanya kebocoran data negara. Namun dia
menilai data yang bocor bukan termasuk rahasia.
"Soal
anu ya, bocornya data. Data negara lah. Itu nanti masih akan... kita, saya
pastikan itu memang terjadi," kata Mahfud Md kepada wartawan di kantornya,
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Mahfud
mengaku sudah menerima laporan kebocoran data negara itu dari Badan Siber dan
Sandi Negara (BSSN) serta Deputi VII Kemenko Polhukam perihal serangan hacker
ini. Menurutnya, laporan itu mengungkapkan di mana saja peretasan terjadi.
"Saya
sudah dapat laporannya dari BSSN, kemudian dari analisis Deputi VII saya,
(peretasan) terjadi di sini, di sini, di sini," ucap Mahfud.
Mahfud
menjelaskan lebih lanjut, data-data negara yang bocor tak seutuhnya bersifat
rahasia. Sementara soal isu surat untuk Presiden Jokowi juga ikut diretas,
Mahfud mengatakan hal itu terus didalami.
"Tetapi
itu bisa juga sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia, yang bisa diambil
dari mana-mana, cuma kebetulan sama, gitu. Kalau surat itu nanti masih akan
didalami, pemerintah masih akan rapat tentang ini," ujar Mahfud.
0 komentar:
Posting Komentar