Jokowi
mengatakan, dalam waktu dua tahun mendatang pemerintah tidak akan melakukan
impor aspal. Hal tersebut disampaikannya usai meninjau pabrik aspal PT Wika
Bitumen di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
"Tadi
sudah kita putuskan, dua tahun lagi tidak ada impor aspal. Semuanya harus
dikerjakan oleh Buton, silakan BUMN swasta silakan, join dengan asing juga
silakan," ujar Jokowi
Jokowi
menuturkan, ingin ada nilai tambah dari
aspal yang dihasilkan di Buton. Menurut presiden, ada potensi produksi aspal
mencapai 662 juta ton di kabupaten tersebut. Namun demikian, di sisi lain saat
ini Indonesia masih melakukan impor sekitar 5 juta ton aspal setiap tahunnya.
jokowi
mengkalkulasikan apabila potensi aspal di Buton dapat diolah dengan maksimal
maka masih bisa diproduksi hingga 120 tahun lagi.
"Karena
ada potensi 662 juta ton di sini, gede sekali sehingga kalau setahun
(kebutuhan) impor 5 juta ton itu kira-kira masih 120 tahun lebih itu kita bisa
olah aspal yang ada di sini," tuturnya. "Nilai tambah ada di sini,
pajak ada di sini, royalti ada di sini, dividen ada di sini semua ada di sini.
Jadi kjta harapkan Buton hidup kembali sebagai industri penghasil aspal. Bukan tambang
(aspal)," tegas Kepala Negara.
Dalam
kesempatan tersebut Jokowi juga mengungkapkan produksi aspal PT Wika Bitumen
yang disebutkannya macet. Jokowi menyayangkan tidak dijalankannya produksi
aspal di sana "Tadi saya cek yang punya Wika ternyata macet," kata
Jokowi. "Ini ada sebuah potensi besar di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu
aspal. Tambang Problemnya adalah kita ini malah impor sampai kurang lebih 5
juta ton per tahun. Di sini produksi malah tidak dijalankan. Impor terus,"
tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar